A. Keselamatan Kerja dan Fasilitas Sanitasi
Keselamatan kerja merupakan hal yang sangat penting bagi jalannya suatu perusahaan. Dengan terjaminnya keselamatan kerja yang baik, maka tenaga kerja akan bekerja secara efektif dan proses produksi akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Melihat hal ini, keselamatan kerja yang ada di perusahaan C Production sangat diperhatikan. Bentuk dari penerapan keselamtan kerja ini adalah adanya layanan P3K, alat-alat pelindung kerja, dan pemberian pelatihan cara kerja yang benar didalam masa pelatihan karyawan baru. Perusahaan memberikan cuti bagi karyawan yang sedang sakit dan perusahaan menanggung pengobatan jika terjadi kecelakaan kerja pada saat jam kerja.
Perusahaan C Production menyediakan alat pelindung kerja untuk menjaga keselamatan kerja karyawan disaat mereka bekerja, alat pelindung tersebut antara lain:
a. Masker, digunakan untuk melindungi pernafasan sehingga mengurangi hirup bau (uap) dari bahan kimia yang digunakan.
b. Sarung tangan, melindungi tangan dari campuran-campuran bahan kimia yang biasanya akan menyebabkan alergi.
c. Sepatu, melindungi kaki dari bahan kimia yang tumpah.
B. Sistem Pengendalian Limbah
Pada perusahaan C Production memiliki sarana untuk mengolah limbah hasil produksi. Limbah dapat dinetralisir oleh alam dan aman bagi lingkungan. Proses produksi yang menghasilkan limbah antara lain dalam proses pewarnaan. Adapun limbah hasil produksi yang dihasilkan dari proses produksi dapat dibedakan menjadi:
1. Limbah cair berwarna
Limbah berwarna umumnya berasal dari proses pewarnaan, dimana proses ini membutuhkan variasi warna. Larutan tersebut akan dimasukan kedalam bak penampung untuk limbah berwarna. Kemudian dilanjutkan pengaliran air limbah berwarna ke dalam tangki berisi CaO dan FeSO4 untuk mengalami proses pengadukan dengan tujuan untuk mengikat zat warna yang ada. Pengadukan yang dilakukan akan menghasilkan produk sampingan berupa endapan zat-zat kimia. Selanjutnya yang mengikuti proses-proses pengolahan limbah di sini adalah proses sedimentasi atau pengendapan yang pertama dan pemberian kapur untuk membusukkan limbah agar menjadi larutan netral. Langkah berikutnya adalah proses sedimentasi kedua yang merupakan proses lanjutan untuk mengulangi langkah-langkah tahapan sebelumnya dengan tujuan untuk mengendapkan partikel-partikel yang mungkin masih terbawa dari proses terdahulu. Proses berikutnya adalah pengaliran hasil olahan limbah ke dalam bakteri aerob. Cara kerjanya adalah dengan menetralkan air limbah yang ada untuk dialirkan keluar dari pabrik melalui saluran-saluran yang ada.
2. Limbah tidak berwarna
Limbah tidak berwarna berasal dari proses-proses pencelupan screen untuk kedalam bak penampung air sebagai persiapan screen. Air limbah ini akan dimasukkan ke bak penampungan dan mengalami proses sedimentasi juga. Proses lengkapnya adalah air limbah akan dialirkan ke bak khusus agar minyak dan zat-zat lain yang terkandung menjadi homogen. Kemudian air limbah akan dialirkan ke dalam bak sedimentasi I agar minyak dan air terpisah. Air yang telah dibersihkan langsung ke bak aerosi. Limbah berwarna akan tercampur dengan limbah tidak berwarna, maka perlu dimasukan ke bak sedimentasi I agar endapan dapat terpisah dari air. Secara teoritis endapan tersebut berasal dari peningkatan zat warna yang ada. Langkah selanjutnya kurang lebih sama dengan pengolahan limbah untuk zat cair berwarna namun dari sini dihasilkan lumpur-lumpur yang akan diperas (diproses) sehingga tidak lagi mengandung air dan air siap untuk dibuang di saluran air.
terus semangat!
BalasHapussetiap tampilan bisa di atur berapa yang mau di pos kan dan sisanya di simpan di dalam arcive!
jadi tampilan blog pada postingan kelihatan rapih!
he...he....
makasih im
BalasHapus