![transistor npn dan pnp](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwZO6_VfgrC3y1LfTeSRjIjs0efVASiI7KKCqVHi3u_lr0ddebv1eaGtl3QHF6IZBU9ujdEZKHJMtUHtcbUC-G20kLphtbmJsTxynjcXzdGDGqgvqNpTVseefLdyG20juky36zuxEoaIA/s200/transistorBipolar.gif)
Transistor adalah salah satu komponen eletronika aktif serta mempunyai tiga buah kaki yang di namakan masing-masing sebagai Basis(B), Kolektor (C) dan Emitor (E). Transistor dapat berfungsi sebagai penguat arus dan tegangan. Transistor juga dapat difungsikan sebagai saklar elektronik. Ada dua macam transitor yaitu transistor NPN dan transistor PNP.
Kadang-kadang dipasaran sudah diberikan nama untuk setiap kakinya, sehingga memeprmudah pemasangan di rangkaian elektronik yang kita buat. Tetapi ada juga yang belum di berikan tanda apapun, untuk itu kita bisa membaca dari datashet transistor tersebut. Atau kalau kita tidak mempunyai datashett yang di maksud dapat kita cari nama kaki-kaki sebuah transistor dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Mencari Kaki Base1. Siapkan multimeter dan atur pada pengukuran ohmmeter X100
2. Lakukan pengukuran seperti gambar di bawah ini.
Mencari Kaki Kolektor dan Emitor
1. Misal transistor yang kita gunakan berjenis NPN
2. Lakukan pengukuran seperti gambar dibawah...
Untuk transistor jenis PNP dapat dilakukan seperti diatas dan hasilnya kebalikan dari transistor jenis NPN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar