Rabu, 15 Juni 2011

Softstarter (2)

Untuk mempermudah pengoperasian softstarter, lebih baik mengunakan external control dengan mempergunakan push button. Line control ini ada yang dry contact atau dengan tegangan. Selain itu diperlukan proteksi tambahan seperti Fuse atau Circuit breaker.
Contrl Softstarter

Dengan memanfaatkan salah satu output contact yang ada, bisa dirangkai contactor “by pass”. Tujuan contactor bypass ini adalah mengalihkan arus listrik yang mengalir melalui softstarter ke contactor saat motor sudah full speed. Jadi saat tegangan yang dikeluarkan sudah 100 %, softstarter akan mengeluarkan output yang selanjutnya mengaktifkan by pass contactor. Dengan system by pass ini, diharapkan akan memperpanjang live time softstarter.
Saat ini ada dua rangkaian yang paling banyak digunakan dalam merangkai softstarter. In-line, yang umum dipergunakan (seperti Direct On Line Starter ) dan Inside- Delta ( terangkai dengan sistem Delta ). Perlu diketahui juga tidak semua jenis softstarter yang bisa dihubung dengan Delta.
In-line adalah rangkaian yang paling umum dan mudah untuk merangkai softstarter. Line supply dihubungkan secara seri dengan Magnetic Contactor, Overload, Softstarter dan motor seperti pada gambar. Komponen yang dipergunakan harus disesuaikan dengan dengan beban motor, misal beban motor 125 A maka komponen harus setidaknya 125 Amp juga. Contoh rangkaian softstarter dengan bypass comtactor (dari ABB).
Inside Delta adalah dengan merangkai softstarter seperti pada Y/D starter (seperti gambar). Dan ini akan dengan mudah menggantikan starter Y/D. Softstarter yang dirangkai Inside delta hanya akan menerima 58 % (1√3) arus main line. Misal motor 100 A hanya akan memerlukan softstarter 58 Amp. Dengan demikian akan cost akan lebih redah dibandingkan system In-Line.
Selain dua macam rangkaian diatas, softstarter juga bisa dipergunakan untuk system sequential (berurutan). Logikanya adalah seperti berikut, sofstarter hanya bekerja saat start saja! Setelah motor mencapai nominal speed, power akan di bypass. Kemudian softstarter diaktifkan lagi untuk motor berikutnya. Begitu seterusnya. Tetapi perlu diperhatikan kemampuan starting dari softstarter untuk aplikasi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar