Thermal Overload/ thermis mempunyai karakteristik pemutusan (trip) sesuai dengan grafik seperti pada gambar (Class 10). Sebenarnya terdapat berbagai macam grafik inverse karakteristik thermal overload yaitu untuk class 10, Class 15, Class 20, dan Class 30. Sumbu datar menunjukan perbandingan arus yang mengalir (In) terhadap setting arus overload(Is). Sumbu tegak menunjukan waktu (detik) yang diperlukan untuk trip.
Berikut ini kami berikan contoh aplikasi overload untuk stater motor dengan data seperti berikut :
Motor : 40 kW Voltage : 3 phase 380 VAC
FLA : 79 Amp Freq : 50 Hz
FLA : 79 Amp Freq : 50 Hz
Pada saat terjadi phase loss ( salah satu fasa putus ) arus akan naik + 1,73 dari arus nominal. Sebagai contoh adalah seperti berikut: Jika setting overload pada 85 Amp, motor runing In dengan arus 60 Amp kemudian terjadi phaseloss maka :
Arus naik sehingga = 60 X 1,73 = 103 Amp
Multiple of current setting = 103 A / 85A = 1.22
Dari titik pertemuan di grafik (garis merah), maka overload akan trip dalam waktu maksimal 90 detik jika pada kondisi hot start, dan jika motor dalam kondisi cold start maka overload akan trip setelah 400 detik atau lebih dari 6 menit.
Dari titik pertemuan di grafik (garis merah), maka overload akan trip dalam waktu maksimal 90 detik jika pada kondisi hot start, dan jika motor dalam kondisi cold start maka overload akan trip setelah 400 detik atau lebih dari 6 menit.
Contoh berikutnya :
Data motor :FLA = 79 Amp
Setting ovr (Is) = 85 Amp
Setting ovr (Is) = 85 Amp
Pada saat In motor 51 Amp kemudian terjadi phaseloss maka :
Arus akan naik sehingga = 51 X 1.73 = 87 Amp
Kecepatan trip overload dapat dihitung sbb :
= 87 Amp/85 Amp
= 87 Amp/85 Amp
= 1,02
Jika refer ke grafik (garis hijau) pada gambar maka overload tidak akan trip.
Thermal Overload/ thermis mempunyai karakteristik pemutusan (trip) sesuai dengan grafik seperti pada gambar (Class 10). Sebenarnya terdapat berbagai macam grafik inverse karakteristik thermal overload yaitu untuk class 10, Class 15, Class 20, dan Class 30. Sumbu datar menunjukan perbandingan arus yang mengalir (In) terhadap setting arus overload(Is). Sumbu tegak menunjukan waktu (detik) yang diperlukan untuk trip.
Berikut ini kami berikan contoh aplikasi overload untuk stater motor dengan data seperti berikut :
Motor : 40 kW Voltage : 3 phase 380 VAC
FLA : 79 Amp Freq : 50 Hz
FLA : 79 Amp Freq : 50 Hz
Pada saat terjadi phase loss ( salah satu fasa putus ) arus akan naik + 1,73 dari arus nominal. Sebagai contoh adalah seperti berikut: Jika setting overload pada 85 Amp, motor runing In dengan arus 60 Amp kemudian terjadi phaseloss maka :
Arus naik sehingga = 60 X 1,73 = 103 Amp
Multiple of current setting = 103 A / 85A = 1.22
Dari titik pertemuan di grafik (garis merah), maka overload akan trip dalam waktu maksimal 90 detik jika pada kondisi hot start, dan jika motor dalam kondisi cold start maka overload akan trip setelah 400 detik atau lebih dari 6 menit.
Dari titik pertemuan di grafik (garis merah), maka overload akan trip dalam waktu maksimal 90 detik jika pada kondisi hot start, dan jika motor dalam kondisi cold start maka overload akan trip setelah 400 detik atau lebih dari 6 menit.
Contoh berikutnya :
Data motor :FLA = 79 Amp
Setting ovr (Is) = 85 Amp
Setting ovr (Is) = 85 Amp
Pada saat In motor 51 Amp kemudian terjadi phaseloss maka :
Arus akan naik sehingga = 51 X 1.73 = 87 Amp
Kecepatan trip overload dapat dihitung sbb :
= 87 Amp/85 Amp
= 87 Amp/85 Amp
= 1,02
Jika refer ke grafik (garis hijau) pada gambar maka overload tidak akan trip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar